Pages

Minggu, 26 Februari 2012

Just little quote for my friend ( Sebuah catatan, bahwa akan ada batas dalam setiap perjalanan )

Catatan ini untukmu kawan....
Ketika suatu hari pada masa yang lalu, aku pernah tertawa bersamamu...
maka mengertilah..bahwa saat itu aku hanya ingin melihatmu tetap dalam kebahagiaan.
Ketika suatu hari kau mengguncangkan bahumu karena perbuatan konyolku...
maka sungguh kawan...tak ada maksud lain dalam hatiku kecuali untuk membuatmu benar-benar terhibur oleh kehadiranku.
Ketika suatu hari kau terbahak mengingat kenangan-kenangan unik yang kau lakukan bersamaku....
maka simpanlah kawan..karena aku sungguh ingin menyaksikan segaris senyum di wajahmu pada hari itu.

Catatan ini untukmu kawan...
Ketika suatu hari dalam kebersamaan kita di masa yang telah lalu aku pernah mengganggu tidurmu dengan deringan telpon dan smsku...
maka dengarkanlah kawan...aku hanya merindukanmu dan ingin memastikan bahwa kau baik-baik saja di sana.
Ketika suatu hari kau kesal karena aku terus memanggil namamu....
maka pejamkanlah matamu kawan...dan tersenyumlah mengingatnya...karena pada saat itu aku hanya ingin memastikan, bahwa persahabatan kita masih utuh seperti dahulu.
Ketika suatu hari kau mendengarku kesal karena sikapmu yang mengacuhkanku...maka tajamkanlah telingamu kawan, dan dengarkanlah tangisanku...
karena aku tak sekedar ingin mengganggumu...melainkan mencoba menarik kembali simpul-simpul persahabatan kita yang tlah coba kau urai perlahan.
Ketika tiba suatu masa kau lelah dengan persahabatan ini kawan, maka ingatlah...bahwa Tuhan tak begitu saja menjadikanmu sebagai bagian hidupku secara kebetulan.
Ketika suatu malam kau terjaga karena resah dan gelisah...maka ingatlah, bahwa aku tak pernah benar-benar membiarkanmu sendirian di sana.

Catatan ini untukmu kawan....
Pernahkah kau mengingat bagaimana cara Tuhan mempertemukan kita dalam persahabatan ini?
Kau tau, aku bahkan tak mampu membayangkan seandainya hari itu kita tidak saling berkenalan dan mengaitkan jemari. Mungkin akan ada celah yang kosong tanpa warna tentangmu di sini kawan, di sudut hati ini.
Pernahkah kau bayangkan...bahwa suatu ketika persahabatan ini akan terhenti begitu saja, seperti berhentinya laju sebuah kendaraan tanpa roda? Kau tau kawan, jika hari itu benar-benar terjadi...mungkin aku takkan mampu membuka mataku kembali dan menatap semua warna dengan bias yang sama seperti ketika  aku berada di sampingmu.

Catatan ini untukmu kawan....
Aku tahu...tekadang kita larut dalam persahabatan ini dan merasa mampu berdiri tegak tanpa siapapun. Hanya aku dan kamu dalam persahabatan kita...
Aku tahu...terkadang kau pun akan letih dan ingin berjalan sendirian saja...hingga waktu membiarkan kita berada di sebuah persimpangan. Dan pada saat itulah aku berusaha meraba dalam gelap...sendirian saja...tanpamu....
Namun kau tahu kawan...sejauh apa pun kucoba untuk mengusir bayangmu..siluetmu terus saja hadir dan meremukkan persendianku secara perlahan dan menyakitkan...

Catatan ini untukmu kawan...
Ketika suatu hari yang kau ingat hanyalah senyap dalam hembusan nafasmu karena bisingku mungkin telah lama lenyap beradu dan berpacu dengan waktu...maka rasakanlah....
bahwa aku masih berada di sekitarmu..memandangmu...mengusap bahumu yang terhempas..dan ikut menopang guncangan tangismu,,,
hanya saja...selalu akan ada batas dalam sebuah perjalanan...(tentang kematian...juga pejaman mata yang abadi saat esok hari telah datang...)


*Jujur saja...beberapa hari belakangan ini mendadak hidup saya diliputi ketakutan. Rasa gelisah yang menyeruak begitu saja ke dalam getar nadi saya. Maka boleh kah saya menyeka air mata? Dan kemudian di sana saya kembali menyadari tentang hakikat diri. Maka pada resah itu saya mencoba menulis dan terus menulis namun ternyata pena saya kembali patah dan tak mampu mengalirkan tintanya saya kecewa untuk kemudian terhenti begitu saja...*

Aktivis Prestatif..!!

Sudah beberapa lama ditinggal ayah dan uda, oleh karena itu malam ini kami   ( saya lebih tepatnya ) membuat janji untuk bertemu beliau via pos ( meminjam istilah seorang teman ), iya via pos elektronik, chating. Padahal nih tugas lagi numpuk, tetapi Alhamdulillah keputusan saya tepat. Karena dari percakapan kami kemudian terlahir kalimat “ Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born “. Yang kemudian ditutup dengan kalimat Always Give the Best Dedication for Islam and Our Izzah. Penyemangat baru untuk menghimpun mimpi-mimpi yang tercecer ^^

Percakapan kami dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan ringan tentang kabar masing-masing, hingga muncul istilah flu rindu -.-“
* hadew

Percakapan kali ini saya juga bercerita tentang PKM-PKM saya yang lolos didanai kemudian merembet kepada pertanyaan yang mulai dulu ingin saya tanyakan ke beliau-beliau. Yaitu kenapa ayah dan uda selalu kurang memberikan apresiasi kepada saya ketika saya menjadi juara atau rangking 1. Mengapa beliau-beliau selalu mendidik saya hanya dengan shalat, puasa, dan mengaji bahkan saya sampai sebesar ini masih saja didongengkan tentang nabi dan sahabat-sahabatnya. Jarang sekali bercerita tentang hal lain, misalnya politik mungkin, atau bisnis, atau apalah yang ter up date saat ini. Kecuali ditanya baru beliau-beliau mau menjelaskan panjang lebar tentang apa yang saya tanyakan, tetapi tak jarang juga saya hanya mendapat jawaban “ senyum “. Ini paling g enak, menggantung karena akhirnya saya harus terpaksa mencari tahu sendiri.

Back to topic ^^ ( hehe.. malah curhat :p )
Akhirnya kami sepakat tema diskusi kita malem ini adalah Aktivis Prestatif,

Beberapa fakta menunjukkan, masih banyak aktivis yang melalaikan aspek prestasi. Walo udah ga era-nya lagi seorang aktivis ‘mengkambingmerah-kan’ kegiatan diluar aspek akademik. Fokus pembahasan ‘prestastif’ ini tentunya hanya dapat dilihat dari kacamata kita sebagai manusia, karena prestasi yang sebenarnya prestasi adalah ketaqwaan, ( ini salah satu alasan ayah mentarbiyah saya seperti ini selama ini ) dan hanya Allah tau peringkat berapakah kita diantara semua makhluk-Nya.

Dari segi pemilihan kata, A.K.T.I.V.I.S.,
Sebelum melanjutkan kalimat yang saya tulis tiba-tiba ayah menuliskan sesuatu
“ Ayah mah maklum kalo seorang aktivis ga prestatif “

Why? Karena yg ada di mindset ayah adalah, aktivis itu hanya orang-orang yang suka aktif. Aktif sana, aktif sini, kalo suka dijalani, kalo ga suka ya ditinggalin. Oleh karena itu saya mengusulkan menggunakan kata Mujahid/ah ato Jundi/Jundullah ( terinspirasi dari nama LDJ saya ^^ ). Kenapa? Karena kata itu mengandung makna yang luar biasa dalem. Lebih menggugah jiwa untuk fight, struggle-nya lebih kerasa. Melahir dan menumbuhkan rasa mas’uliyah. Seorang mujahid/ah, tak hanya berbuat sesuka hatinya, tapi semua kegiatannya, dalam skala ‘ecek-ecek’ hingga yang ‘extra-ordinary’ ( jadi teringat tema PSI I yang batal digunakan hemmm… tetapi untuk bahasan yang satu ini saya berniat membahasnya di waktu yang lain, niat yang mendalam dan kuat ), berafiliasi kepada Islam. Mereka adalah orang-orang yang senantiasa belajar tho’at pada qiyadah selama itu dalam kebaikan, dan orang-orang yang luar biasa keras usahanya untuk lapang dada, berjiwa besar, visioner dan mengenyampingkan ambisi pribadi (baca: ga egois). Sehingga mereka mampu belajar banyak dari setiap amanah yang dianugerahkan padanya, mereka tak pernah berhenti untuk terus mencoba bertanggungjawab, dan tentu saja, mereka adalah orang-orang yang sangat memperhatikan kualitas dari setiap proses yang dijalaninya. (itu menurut pandangan saya, setuju ato tidak, silahkan dipilih saja ya! )

Dan tentu saja, kuliah suatu amanah bukan? Kuliah itu dakwah, bukan? Dakwah itu, tidak hanya kuliah bukan? Fokus kuliah, ga mesti berenti berdakwah, bukan? hehe..

Jadi, Uda menyatakan bahwa kampus dan semua perangkatnya adalah laboratorium kehidupan. Disinilah kita belajar mempraktekan hidup itu sendiri. Tentang diri kita, tentang orang disekitar kita, tentang tanggungjawab, tentang visi misi, tentang ideologi, tentang masa lalu dan masa depan. Bahkan lebih luas dari hanya sekedar itu..!

Jadi, gimana caranya jadi aktivis prestatif..? Kalo jawaban simple saya       ( lebih tepatnya menyimpulkan ), belajarlah menjadi Mujahid/ah..! Tidak hanya aktivis.

Sekalipun sibuk di organisasi, punya banyak jabatan, punya banyak pekerjaan, jadilah mujahid/ah dalam setiap aktivitas itu. Apapun peran kita dalam kehidupan ini, belajarlah untuk bersungguh-sungguh menjalaninya. Mulai dari niat yang sungguh-sungguh untuk Allah saja, sampe pada aksi-nya nanti.

Nah, berbicara mengenai aksi, maka saya sangat terinspirasi dengan benar dua ayat Al-Qur’an :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

“Hai orang-orang mu’min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (Q.S. Muhammad:7)
* JMMi BANGET ??? ^^ iya tak apa, benar, karena memang begitu adanya, disini saya banyak belajar dan bertemu orang-orang hebat hehe..

اوَلَيَنصُرَنَّاللَّهُ مَنيَنصُرُهُ إِنَّاللَّهَلَقَوِيٌّعَزِيزٌ…

Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama) Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (QS. 22:40)

Baiklah mari kita break down satu persatu “ penyakit yang sering menjangkiti para aktivis “ dan bagaimana solusinya, cek do it

1.  Adalah suatu hal yang sangat sulit bagi seorang organisatoris, untuk hadir full perkuliahan. Misalnya saja, dari 16x tatap muka, dan dispensasi jatah libur yang hanya 2x, bisa dipastikan pada umumnya tidak akan ada yang bakal menyia-nyiakan jatah yang 2x itu, betul tidak?? ( kalau saya pribadi jarang menggunakan jatah tersebut karena untuk masalah pelajaran saya tipe auditory hee ^^ )

Tapi inget dan yakinlah, Allah itu Maha Kuasa, ga pernah tidur. Mulailah segala sesuatunya dengan niat yang lurus. Yang nyuruh berdakwah siapa? Allah kan?! Maka Allah ga bakal pernah nyia-nyia-in kita. Jikalau sering bentrok antara jadwal aktivitas dakwah lembaga dengan aktivitas dakwah kuliah, maka buatlah strategi, pahami konsep PRIORITAS. List aktivitas dalam beberapa kategori, misalnya: sangat penting, penting, kurang penting dan tidak penting. Itu adalah bagian dari ikhtiar kita, serahkan saja hasilnya pada Allah!
Para dosen biasanya menyaratkan, jika absen lebih dari 2x, maka ga bisa ikut UTS atopun UAS. Itu peraturan dosen! Hehe… Tetep aja peraturan Allah mutlak berlakunya. Masya Allahnya, saya pernah, sekali, satu maka kuliah bolos 6x (dun try this at home!), dan alhamdulillahnya di papan nama UAS masih ada nama saya nampang dalam list peserta ujian :p. Tidak memasuki perkuliahan, tentunya dengan pertimbangan yang udah ditimbang-timbang. Dan disanalah letak ikhtiar saya ketika itu, musyawarahkan dengan Allah dulu, benar kah atau tidaknya saya, hanya Allah yang tau. Yang jelas, tawakkal sajalah sesudah itu..

Bahkan lebih parahnya saya pernah tertidur di kos saat UTS kalkulus karena habis begadang mengerjakan suatu hal semalam suntuk, tetapi allah selalu tidak kehilangan cara untuk menunjukkan kuasanya, ternyata yang dapet A hanya saya, Alhamdulillah ya Allah ( tapi pas ta certain ke ayah, ayah malah ketawa, uda yang ngomel-ngomel karena ketahuan suka begadang, ampun daa :p )

2.  Misalnya lagi pas nyusun skripsi ( * curhat ), bagi yang punya binaan, teruslah dibina, terus dipegang. Kalo bisa nambah 1 kelompok lagi, biar makin banyak yang diberi, makin banyak yang diterima. Sudahlah, jangan ‘campakkan’ binaan kita dengan dalih sibuk, repot, dsb, itu alasan ga masuk akal yang membenarkan ketidakmampuan kita memanage waktu! BINAAN itu juga AMANAH.

Kapan belajarnya kalo gitu? Kapan aja juga boleh… ^_^ Dimana aja juga bisa, asal ga ditempat maksiat.
Ketika nungguin rapat, nungguin temen pas janjian, ketika sambil jalan, ketika sarapan, ketika makan siang, ketika di angkot ( yang ini untuk orang tertentu saja yang tidak pusing pas naik angkot ), kapan aja ada waktu yang bisa dipake. Intinya, biasakanlah belajar dimanapun, ajak hati kita berdamai dengan sikon dan ciptakan suasana seperti yang kita inginkan. Ini butuh perjuangan, pastinya! Temukan gaya dan cara belajar kita sendiri, jadi kita gampang menyetting sikon sesuai dengan apa yang kita merasa nyaman dengannya, tapi jauh lebih penting dari itu, kita jadi gampang nyetting hati kita sendiri dalam sikon apapun!

3.  Juga hal yang penting menurut saya adalah, MIND MAPPING. Mesti pinter mengkotak-kotakkan masalah di peta otak. Kapan saatnya disimpen (ga dipikirin), kapan saatnya dibuka (dipikirin). Berhentilah untuk membawa masalah pribadi ketika kuliah, berhentilah membawa masalah kuliah ketika diluar aktivitas kuliah. Pelajari dan biasakanlah, pasti bisa..!

4.  Kemudian, milikilah scheduled time. Kapan perlu sampe yang paling mendetail, dari bangun tidur sampe tidur lagi.

5.  Dan TERBUKA lah pada siapa saja. Dalam artian, terbukalah untuk diajak diskusi, bersedia untuk dijadikan tempat bertanya, bersedia membantu kalo ada yang membutuhkan, sesempit apapun jadwal kita, ato sesepele apapun pertanyaannya. Karena ilmu itu sifatnya dinamis, dan sesungguhnya itulah cara Allah untuk mengganti kuliah kita. Dan tentu saja, terbukalah dalam menerima ilmu dari siapa aja, yang penting ‘isinya’. hehe… Wajib bagi-bagi ilmu. Tapi kalo ujian, HAROM buat contek-contekan , juga termasuk pengertian terbuka dalam membina hubungan baik dengan siapapun juga.

6.  Jadilah TRENDSETTER di tengah temen2, sehingga kehadiran kita ditunggu-tunggu dan ketiadaan kita terasa sangat berpengaruh bagi mereka, termasuk juga para dosen.

7.  Milikilah VISI dan MISI kehidupan! Karena itulah yang memberi rasa, membantu kita memilih satu diantara sekian plihan yang tersedia. Itulah yang mengingatkan dan memberi ‘nyawa’ dalam setiap aktivitas kita. Alangkah sangat lebih bagus lagi, visi hidup kita benar-benar ada kaitannya dengan Allah SWT. Nah, akhirnya lahirlah motto hidup, yang ngasih kita inspirasi dan menjaga ke-orisinilitas-an visi misi kita. Misalnya, give the best dedication for Islam and Our Izzah ^_^ .

8.  Satu hal yang paling penting adalah, RUHIYAH. Jaga slalu..! Utamakan..! Prioritaskan dan berjuanglah untuk slalu bisa memanja merayu pada-Nya. Inilah sebaik-baiknya prestasi ^_^ Semuanya mudah bagi Allah. Jadi, kembalikan semua pada-Nya.

Allah pasti kan bersamamu, bila kau selalu bersama-Nya
Allah pasti kan menolongmu, bila kau menolong agama-Nya
Taqwalah pd Allah agar Allah memudahkan semua urusan dan perjuangan kita,
sungguh Allah selalu bersama orang yg berjihad dijalan-Nya.
(Izziz, Allah Bersamamu)
* Btw baru pas kuliah ini saya suka lagu beginian, biasanya saya suka lagu yang tanpa lirik ^^ ( clasical music )

Itu aja mungkin untuk kali ini yang bisa di share, smoga manfaat ^_^
NB: Tulisan itu, berdasarkan pengalaman pribadi saja ketika kuliah. Dan pastinya hingga detik ini, saya terus berusaha untuk meningkatkan kualitas ikhtiar, do’a dan tawakkal. Maaf ya kalo ada yang ga sesuai dengan pembaca

Do’ain saya ya kalo ada kebaikan yang didapat dalam note ini
Dikutip dari pernyataan ayah dan uda serta dari buku yang diberi saudara perempuan saya Wihdatul Ummah ( Matematika 09 ), yakni bukunya Akh Satria Nova yang judulnya “ Campus Undercover, Kuliah Apa Kuli.. Yah? “ ( Mahasiswa Tekpal ITS 08 ).

Rabu, 04 Januari 2012

13 binar cahaya di langit Puncak


Sebentar, ada apa ini. Rumah menjadi ramai sekali. Absen dulu, 1, 2, 3, 4, 5, 6... iya hanya 6 orang. Tapi kok seperti ada 13 orang disini. Haduh.. Mentang-mentang ada objek yang bagus dan sasaran yang empuk. Hemmm..
Gaduh
Gaduh
Gaduh
Baiklah. Siap-siap jurus terbaik.
I pod ^^
Pop mie
Bantal
Hohohooho..
Terakhir suasana seperti ini aku merasakannya sekitar 2, 3, 4,..5 , iya 5 tahun yang lalu. Uda ma mak ni di dapur deket tempat kumpul, nenek duduk di sofa pas depan televisi, ayah baca buku deket nenek tapi beda kursi, Pak min mondar mandir minta kopi ke dapur. Dan aku.. Ditangga, dengan bantal di tangan, I pod dan pop mie. Mencari tempat strategis dalam menghadapi serangan, 5 VS 1. Oke.

Sofa panjang bagian kiri,
Tempat strategis karena membelakangi dapur, jauh dari ayah, ndak capek ngeliat pak min mondar mandir, dan tidak menjadi pusat perhatian karena dipinggir. Sip.
Belum sempet makan Pop Mie tiba-tiba uda sudah merebutnya dari belakang dan memakannya, beliau memilih duduk di samping nenek. Kemudian kekacauan ini dimulai. Sebentar ambil coklat dulu. Oke siap.
When I dream about you,
that’s when everything’s alright,
you’re in my arms,
here next to me,
fore~verWhen I dream about you,..”
uda nyanyi, nenek yang main piano
oh no..
“ lagu jadull !!!“
semua pada tertawa dan kusumbat rapat-rapat kupingku ( mak ni dan pak min ikut tertawa, kemudian pertanyaannya emang mereka ngerti??? Haduh), sambil berjanji dalam hati, janji bener-bener ga akan ada lagi acara HP ketinggalan. No..!!
Baiklah saatnya aku yang menyatakan pernyataan
“ Begini begini..”
Sejenak ku lirik ayah, mencari dukungan. Hasilnya negative. Ayah hanya melirik sebentar kemudian senyam senyum. Baiklah. Ok.Ok. Musuh terkuat saat ini adalah uda, tapi ayah bisa menjadi kuda hitam di tengah acara “ pengkaderan kedewasaan “ ini. So, waspada. Ini jawaban juga sudah aku persiapkan sejak chating terakhir kemarin dengan ayah..
“ Begini uda.. Ayah, nenek..pak min.. mak ni.. Yayi ndak ada apa-apa dengan teman yayi itu ( sengaja disensor, hehe ). Sungguh ini. Yayi masih sama dengan sebelumnya, belum tertarik membicarakan dan berpikir tentang rasa yang yayi rasa itu rumit. Yayi masih anak uda ma ayah kok. Hanya kemarin itu diluar kendali yayi, sungguh..”
“ Dan jika rasa itu terjadi bukankah itu fitrah ya yah??? Trus umur yayi juga kan sudah bisa dimaklumi jika pernah berpikir tentang rasa itu. Yayi juga tahu bagaimana mengendalikan semua itu dan yayi rasa yayi ndak salah..”
( kalimat terakhir menggantung..)

“Emanag siapa yang bilang kalau yayi salah??”
Jlebbb..
Haduh bener, ayah bereaksi

“ Nenek juga rasa yayi ndak salah, hanya perlu dilindungi agar rasa itu tumbuh namun tidak merusak tanah tempatnya tumbuh dan mekar diwaktu yang indah..”
Haduh, tambah ini brrrrrrrrrrrrrrrbrrrrrrrrrr
“ Biasanya wanita selalu mengatakan yang sebaliknya terutama untuk melindungi harga dirinya...”

“ Kecuali yayi uda..”
“ Yakin??”
Uda mendekat. Tidaaaaakkkkkkkkk.
There are somethings,
that I guess I’ll never know
When you love someone,..” uda menyanyi lagi. Hadew
“ stop !!”

“henteu nanaon neng. manéh pan resep anak leutik, hayang boga adi. nikah waé, kawas anak mak ni..”
Mak ni ikut-ikutan haduh L
* sengaja tidak diterjemahkan :p

“Iya nanti uda deh yang ngomong ke ayah.., y ndak yah??”
“ ndak yah, itu ndak benar...”
“ Iya da, ayah besok main-main ke kampus mau lihat anaknya.. Pengen kenal”
Ayah terlihat menyebalkan kali ini. Semua tertawa, seneng. Puas puas???
Ayahhhhhhhhhhh kok gitu??????????? Jangan gitu yah...

Kemudian saat aku ingin mencoba menjelaskan kembali, zzztstsst...
Hp ku direbut uda,
“ wah ada sms dari..* tiiittttttttttttt, disensor “
“ cieeeeeeeeeee”
Kata mereka kompak, uda memberikan Hp ku kepada ayah, kemudian ke nenek kemudian ke uda lagi, semua tertawa. Semua tertawa. Aku menggos menggos mau merebut Hp. Ada sedikit kekesalan ku kepada anak itu. Haduh.. -_-“

Tetapi diam-diam aku bahagia. Kebersamaan yang sedikit ini menghadirkan tawa yang aku mau. Tertawa yang tidak menertawakan. 13 belas binar mata yang tersenyum. Sepasang milik Ayah, sepasang lagi milik Uda, sepasang selanjutnya milik nenek, sepasang lagi milik mak ni, sepasang kemudian milik pak min yang meskipun tidak ikut berkomentar tapi kurasa sudah cukup menyumbang tawa, dan 3 binar terakhir itu binar mata ku karena malam ini aku melihat uda tertawa lepas ( just info, uda adalah orang paling cool, tertawa adalah sebuah keajaiban hehehe ). Terimaksih y allah ^^

Di pinggir jendela, diantara bunga-bunga dalam pot dan dibawah langit hitam dengan 13 cahaya bintang plus segelas coklat hangat di tangan.. * coklat lagi hehe, awas gendut. Gendut :p

Mala mini aku terpaksa tidur dengan nenek dikamar yang pake’ genteng kaca ini. Hemm gara-gara lampu kamar mati, pantas tidak ada bintang, mala mini gerimis.
“ nek tidak ditutup saja ??”
Sambil menunjuk atap..
Nenek hanya tersenyum kemudian merebahkan tubunya di sampingku.
There are somethings,
that I guess I’ll never know
When you love someone,
you got to learn to let them go

When I dream about you,
that’s when everything’s alright,
you’re in my arms,
here next to me, fore~ver
When I dream about you,
“ nenek boleh yayi ganti lagunya??”
Nenek hanya tersenyum..
Hadewh dream about you_nya Stevie b L
Lagu lawas
Y sudah..

Sekarang sudah subuh, dan aku belum tidur. Selalu begini ketika menyangkut masalah anak ini. Haduh..
Ribet

But..
Nb : tak perlu hal besar yang membuatmu bahagia, tetapi hal-hal kecil yang menurutmu tak penting ternyata bisa membuat orang disekeliling mu tertawa bahagia adalah sebuah kebahagiaan besar. Setidaknya itu berlaku untukku ^^


Karena Kasur itu Empuk, Mobil itu Nyaman dan Coklat itu Manis





Bismillahirrahmannirrahim

Karena Kasur itu Empuk, Mobil itu Nyaman dan Coklat itu Manis
Maka ku tulis ini..

Saat ini, aku dalam perjalanan dari hotel ( kasur yang empuk ) menuju convension hall, yang pastinya disana banyak makanan lezat ( coklat yang manis ). Kebiasaan ku yang ( kata orang ) aneh, aku suka sibuk sendiri disaat orang lain sibuk dalam keramaian dan sering bikin ramai saat semua orang sibuk dengan pikiran mereka sendiri-sendiri. Sedikit referensi pembenaran dari “kata orang” itu, aku pernah mencuci mobil di jam 12 malam sampai Pak min dan Mak ni terbangun dan akhirnya nenek juga terbangun kemudian berakhir dengan semprot-semprotan air sampai subuh, akibatnya pagi harinya Mak Ni dan Pak Min flu berat, kecuali aku ( hehehe maklum beda usia :p ). Aku pernah masuk paksa ke kamar ayah dan uda karena lampu mati, yang akhirnya kita tidur dengan lampu menyala hehe. Aku pernah mencemplungkan 8 kepala kambing saat idul adha ke dalam kolam renang hehe :p . Aku juga pernah menjahit telinga kucing yang berdarah dengan benang jahit. Mengingat semuanya membuatku tertawa sendiri. Sama seperti saat ini, lagi di dalam mobil ( yang sangat nyaman ), duduk sendiri menghadap keluar jendela, melihat lampu warna warni ^^ sambil mengenang masa-masa yang berlalu disaat semua sibuk tertawa. Karena cahaya di dalam kegelapan selalu terlihat sangat mengesankan buat ku. Tak kecuali cahaya petir saat langit gelap hanaya saja aku tak suka suaranya.

Pikiran ku sedang sibuk sejak keluar dari hotel tadi, dan hal terhebat yang bisa ku lakukan saat pikiran dan raga tak sama yaitu tersenyum kepada semua orang yang ku temui. Kamuflase. Pertanda bahwa aku ingin sendiri, dan seolah-olah tertulis di muka ku don’t disturb me!! Seperti saat ini, duduk di sebuah lingkaran yang sangat ramai kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan ringan dengan senyum plus berkata iya / tidak. Aku tiba-tiba tak selera makan, coklat-coklat itu terlihat tak lagi eksotis. Akhirnya, kuputuskan untuk ke sudut ruangan, dimana ku perkirakan tidak akan ada orang yang mengganggu kesibukan ku.

Aku sibuk. Aku sibuk mengingat anak kecil di lampu merah yang tak ku temui disepanjang perjalanan tadi. Ya sejak aku menginjakkan kaki di negara ini aku tak menemuinya, berbeda dengan di negara ku. Aku sibuk mengingat kalimat salah seorang teman wanita seperjuangan ku di kampus perjuangan. Begini kalimatnya “ aku harus menjadi tulang punggung keluargaku sejak sepeninggal almarhum ayah ku setahun yang lalu “. Aku sibuk mengingat teman ku yang sibuk mencari pinjaman uang SPP karena takut di DO. Aku sibuk mengingat. Aku sibuk berpikir. Aku sibuk merasakan. Merasakan apa yang tidak pernah aku rasakan. Sangat sulit sekali rasanya.

Kali ini aku diam.

Menatap nanar pada bintang yang tak tampak.

Yang kurasakan saat ini, Mobil yang Nyaman, Kasur yang Empuk dan Coklat yang Manis sungguh melenakan dan menina bobok-kan aku. Sungguh. Ini sungguh menyenangkan. Tapi akau tak tahu apa definisi sebenarnya tentang senang. Tak bena-benar paham. Apakah senang sama dengan bahagia. Entahlah..
Aku tak ingin berdebat dengan pikiran ku. Aku ingin mengikuti alirnya saja. Cukup.
Tiba-tiba aku ingat email dari ayah yang ku kirim ke seorang teman. Email yang hadir karena sms ku malam itu.
“ yayi makan tempe penyet, seminggu ini ^^ “
Kemudian beliau menjawab
Allah tidak menyiapkanmu untuk menjadi pemimpin semua umat dengan memanjakan dan melemahkanmu dalam kenikmatan dan kemudahan.

Karena, itu hanya akan menumpulkan kepekaanmu terhadap derita sesamamu, dan membuatmu lebih mudah menistakan nikmat Allah daripada menghargainya sebagai sarana untuk membahagiakan sesama.

Allah ingin engkau merasakan dengan persis keadaan dan perasaan sesamamu yang sedang “kekurangan” itu, agar engkau kelak menjadi pemimpin yang penyayang dan yang tidak lalai sedikit pun dari tanggung-jawab untuk mengentaskan dan menyejahterakan saudaramu dalam bingkai akidah yang sama”

Dalem..
Ndak berani bertanya lagi, hehehe
* memilih kabur :p

Dan mala mini kujawab
Iya aku memang tidak pernah ikut merasakan kenistaan dalam kelaparan. Aku memang tidak pernah bisa merasakan ketidak nyamanan karena ketidak penerimaan orang-orang sekitarmu. Iya aku tidak bisa merasakan sakitnya kebingungan melihat orang yang kau sayang putus sekolah. Iya, aku tidak bisa merasakan apa yang kamu rasakan. Rasa mu terlalu tinggi untuk akua masuk kedalamnya. Iya itu benar. Harus aku akui.
Tetapi aku juga benar
Kamu bisa merasakan apa yang aku rasakan.
Aku mau membaginya
Aku mau kamu merasakan kasur yang empuk, mobil yang nyaman dan coklat yang manis tentunya ^^

Karena itu yang kupunya..
( sekarang tas ku berat dengan coklat hehehehe )
See u

Kisah Tentang Luka

1 message received
Mengapa syuro kita sepi? Kajian kita sepi?

“Bahwa kemenangan dakwah ini hanya akan diberikan jika para pejuangnya tetap lurus pribadinya dan ahsan prilakunya dalam mengemban risalah”

segera wajah ini tertunduk,
seberapa banyak sudah hafalan mu???
seberapa banyak sodhakah mu??
seberapa banyak puasa sunnah mu???
dan..
telah berapa banyak engkau berbuat maksiat..

tidak ada jawaban..

karena aku tidak punya jawaban yang pasti.

Di tempat yang bernama hati sedang bergemuruh penyesalan. Di tempat yang bernama jiwa ada setumpuk harap. Engkau mau memaafkan.
Sudut mata mengembun, dan sejenak setelahnya rinai-rinai mengalir. Beberapa bulir jatuh. Bibir masih rapat, hanya desahan nafas yang keluar, bertasbih menghitung banyaknya nikmat Mu.

Dan aku masih disini memaknai jalan yang aku pilih.

Ada yang salah,..

Segera aku sms ayah.
“ yah yayi berbuat salah, nasehati yayi.. L
kemudian sesaat setelahnya, 1 message recevide
“ kesalahan + kesalahan + kesalahan = pengalaman

Aku tidak bertanya lagi. Aku percaya ayah..
Kemudian ku putuskan untuk ke kamar mandi, ku ambil wudlhu kemudian duduk diatas kasur sambil meluruskan kaki. Aku jadi rindu uda dan ayah.

Aku buka laptop, kubaca email-email dari ayah. Tak tahan rasanya riduku kepada beliau. Namun saat aku ingin menutup file, ada folder PSI 2 tepat di hadapan ku. ( Jujur, tiba-tiba terngiang-ngiang nasehat Pak Cahyo di PSI 3, “ kalian berarti telah mendzolimi orang lain..”. Ingat persis aku ). Tak tahan rasanya, ku ambil jilbab ku, kemudian mengunci pitu kamar. Aku putuskan sore ini jalan-jalan ke kampus, ke jurusan ku. Kebetulan ada PELAJURDAS ( Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar ). Tetapi sampai di bundaran kurasa ini terlalu dekat. Maka ku putuskan untuk berjalan ke sakinah, aku ingin capek. Aku ingin sampai peluh ku keluar semua. Sungguh melankolis aku ini. Biarlah..

Belum sampai sakinah, persis pas di belakang manarul aku menghentikan langkah ku. Aku melihat darah di jilbabku. Aku mimisan.
“ balik g y??”
Maka kuputuskan untuk melanjutkan perjalanan. Aku merasa masih baik-baik saja, tetapi belum beberapa langkah darah keluar banyak sekali dari hidung ku dan kepalaku akhirnya pening maka kuputuskan balik ke kos saja.

Sepanjang perjalanan ku menunduk, ku pegangi hidungku dengan kain jilbab, untung jilbabku warnanya hitam dan lebar sekali J jadi dan biasanya cara berjalanku seperti itu, sedikit membungkuk, menunduk, dan cepat sekali hehehe

Setelah ku bersihkan jilbab ku, ku ambil wudhu lagi dan kemudian duduk di pinggir tempat tidur sambil mengayun-ngayunkan kaki. Ku pikir ini hari yang sangat luar biasa untuk ku. Aku menemukan kembali jiwaku setelah ku mendapat nasehat dari teman ku. Kemudian aku memahami pesannya..
Pelajaran yang aku dapat hari ini : “aku seorang akhwat”
Tepat 1 Muharram 1433 Hijriyah, aku mendapati diriku kembali. Sekali lagi terimakasih engkau yang mau menasehatiku. Terimakasih y Allah, engkau dzat yang membolak balikkan hati.

04.53 pm
Magrib masih lama, maka kuputuskan untuk membuka kembali laptop ku. AKu sangat semangat kali ini. ( benar perasaan wanita mudah berubah hemmm.. tapi aku bangga jadi wanita :p ). Ku buka folder PSI 2. File word dengan nama. 16, 17, 18 – 12. Aku double klik, dan ku ketikkan beberapa ideku yang belum sempat aku tulis. Sangat ringan.

Dan selesai..

Esok aku ingin mendapati diriku bergerak ringan di bawah naungan awan dengan sangat percaya dan yakin, Dia yang bersemayam di ar Rasy mengawasiku dan selalu memiliki cara untuk menjagaku, menuntunku menemukan caraku bersenang-senang menemukan petunjukNya.

Awalnya petunjuk-petunjuk itu tampak seperti benang kusut untukku. Aku bisa menyentuhnya tetapi sulit untuk menemukan ujungnya agar aku bisa mengurainya secara berurutan. Aku bahkan sempat mengira semuanya adalah bencana. Lalu engkau membantuku untuk mengurutkan semuanya, menempatkan segala peristiwa yang diberikanNya sebagai reaksi berantai.

Terimakasih.
*biar terdengar berulang kali kata itu karena aku senang mengucapkannya

Magrib
 

Copyright © Proud to be Muslimah. Template created by Volverene from Templates Block
lasik surgery new york and cpa website solutions
WP theme by WP Themes Expert